Martin
Handoko
2010145004
Neraca pembayaran & Neraca wisatawan
1)
Komponen - komponen Neraca Pembayaran adalah :
a. Transaksi Dagang
(Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang
(merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi
barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang
dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor
dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan
transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan
Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau
pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan
pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga,
dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi
kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing
merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral
(Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah,
artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas
barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi
unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral.
Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi
ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah
atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung
(Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan
dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau
perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment
didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan
perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang
Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka
panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi
penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali
pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain,
atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat
di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya
yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di
sebelah debit.
f. Transaksi
Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang
yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri
atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas
Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi
pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi
unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang
piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah
pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada
penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup
dengan saldo kredit monetary acomodating.
v Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi
internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan
(Current Account)
Transaksi berjalan
adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara
umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi
unilateral.
b. Neraca Modal (Capital
Account)
Neraca modal adalah
neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di
luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah.
Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang
piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum
Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum
diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi
kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening
selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu
Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi
debitnya.
2) Akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu
negara ?
¬
Pariwisata dapat menurunkan defisit yang dialami Negara
¬
Pariwisata dapat menurunkan surplus pembayaran Negara
¬
Pariwisata dapat menambah jumlah surplus neraca pembayaran Negara
¬
Pariwisata dapat menambah defisit yang dialami Negara
3)
Saran
saya mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca
Wisatawan ?
¬ Perlunya
dibuat kebijakan dari Pemerintah agar in going tourism lebih besar daripada out
going tourism, agar tidak terjadinya defisit dari Neraca Wisatawan. Pemerintah
bisa mengambil beberapa tindakan seperti apabila ada warga negara yang akan
bepergian ke luar negeri, lamanya mereka di luar negeri diatur dengan lebih
ketat sesuai dengan kepentingan dari warga negara tersebut, agar tidak terjadinya
over stay mereka di luar negeri yang dapat menyebabkan defisit dari Neraca
Wisatawan di Indonesia.
¬ Dan
juga Pemerintah bisa juga lebih mengkondisikan objek wisata di Indonesia agar benar – benar layak untuk dikunjungi oleh wisatawan,
baik lokal maupun tourist mancanegara. Sehingga apabila objek wisata yang ada
di Indonesia telah layak baik dalam segi struktur maupun infrastruktur, maka
hal ini akan dapat menambah jumlah wisatawan yang akan datang ke Indonesia,
karena mereka merasa nyaman dan aman pada saat mereka berwisata ke Indonesia.
4) Contoh dari
Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, dan pendapat atas neraca-neraca
tersebut ?
Sektor pariwisata (jasa travel) mencatat
surplus sebesar USD413 juta selama Triwulan II-2010, lebih tinggi dibanding
periode sebelumnya (surplus USD364 juta). Peningkatan surplus tersebut akibat
naiknya pengeluaran devisa wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke
Indonesia, yaitu dari USD1.617 juta menjadi USD1.771 juta, melampaui kenaikan
pengeluaran devisa wisatawan nusantara (wisnus) di luar negeri, yaitu dari
USD1.253 juta menjadi USD1.358 juta.
Menguatnya pemulihan perekonomian dunia
diduga turut mendorong kenaikan jumlah kedatangan wisman (inbound traveler) ke
Indonesia. Inbound traveler yang berkunjung ke Indonesia pada Tw.II-2010
mencapai jumlah 1.794 ribu orang, naik dari periode sebelumnya (1.642 ribu
orang).
Kenaikan jumlah kedatangan turis tersebut
diperkirakan juga terkait dengan penyelenggaraan sejumlah kegiatan pariwisata
bertaraf internasional, antara lain Tour de Singkarak di Sumatera Barat pada
awal Juni 2010 yang diikuti peserta dari 16 negara serta International
MICE-meetings, incentives, conventions, exhibitions- and Corporate Travel Mart
(IMCTM) di daerah wisata Senggigi lombok, Nusa Tenggara Barat pada 6-9 Mei 2010
yang diikuti peserta dari Australia, China, Malaysia, Singapura, dan Korea
Selatan.
Seperti periode sebelumnya, inbound
traveler dari Malaysia masih mendominasi dengan pangsa 18,54% dari total
kedatangan turis ke Indonesia, diikuti oleh Singapura (17,81%), dan Australia
(10,67%). Bali (pangsa 33,79%) masih menjadi daerah tujuan wisata favorit bagi
para turis selama berkunjung ke Indonesia, diikuti selanjutnya oleh Jakarta
(28,50%), dan Batam (14,14%).
Bersamaan dengan peningkatan jumlah
wisman yang berkunjung ke Indonesia, selama periode laporan
jumlah outbound traveler (wisatawan nusantara) yang berkunjung ke luar negeri juga meningkat, yaitu dari 1.486 ribu orang menjadi 1.611 ribu orang. Negara-negara di kawasan ASEAN masih menjadi daerah kunjungan utama wisatawan nusantara selama triwulan II-2010, yaitu Singapura (pangsa 31,49%), Malaysia (27,54%), dan Thailand (5,02%). Sementara untuk di luar kawasan ASEAN, daerah tujuan utama
wisnus adalah Australia (pangsa 8,36%) dan Amerika Serikat (3,61%).
jumlah outbound traveler (wisatawan nusantara) yang berkunjung ke luar negeri juga meningkat, yaitu dari 1.486 ribu orang menjadi 1.611 ribu orang. Negara-negara di kawasan ASEAN masih menjadi daerah kunjungan utama wisatawan nusantara selama triwulan II-2010, yaitu Singapura (pangsa 31,49%), Malaysia (27,54%), dan Thailand (5,02%). Sementara untuk di luar kawasan ASEAN, daerah tujuan utama
wisnus adalah Australia (pangsa 8,36%) dan Amerika Serikat (3,61%).
Neraca Pembayaran
Transfer Berjalan
Neraca transfer berjalan pada Triwulan II-2010 mencatat surplus sebesar USD1,2 miliar, relatif sama dibanding periode sebelumnya. Surplus tersebut sebagian besar berasal dari pengiriman devisa oleh TKI (Workers Remmitances Inflows) yang melebihi pengiriman devisa oleh TKA (Workers Remmitances Outflows).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar