Kamis, 31 Mei 2012

Manajemen Sumber Daya Manusia


Martin Handoko
NIM : 2010145004

Ruang Lingkup, Fungsi, serta Peran
Manajemen Sumber Daya Manusia

1.     Ruang Lingkup MSDM :
Tugas MSDM berkisar pada upaya mengelola unsur manusia dengan segala potensi yang dimilikinya seefektif mungkin sehingga dapat diperoleh sumber daya manusia yang puas dan memuaskan bagi organisasi, sehingga dapat mendatangkan keuntungan ataupun kemajuan bagi perusahaan/organisasi.
Ruang lingkup dari MSDM adalah aktifitas-aktifitas dari MSDM dan mencakup pada:
v Rancangan Organisasi: suatu bentuk perencanaan dari organisasi mengenai program atau kegiatan yang perlu dilakukan sebelum dan selama perusahaan beroperasional, meliputi :
1.     Perencanaan SDM
2.     Analisis pekerjaan
3.     Rancangan pekerjaan
4.     Tim kerja
5.     Sistem informasi

v Staffing: merencanakan proses pemilihan karyawan dan seperti apa kriteria karyawan yang diinginkan/dibutuhkan bagi kelancaran operasional perusahaan, dan juga mempertimbangkan mengenai pengangkatan jabatan karyawan, rolling karyawan, dan lain sebagainya, yang meliputi :
1.     Rekrut/interview/memperkerjakan
2.     Affirmative action
3.     Promosi/pemindahan/separasi
4.     Pelayanan outplacement
5.     Pengangkatan/orientasi
6.     Metode seleksi pekerja.

v Sistem Reward: mempertimbangkan dan menangani tentang pemberian reward bagi karyawan perusahaan yang berpatokan pada loyalitas atau prestasi kerja karyawan, serta sesuai dengan peraturan atau kontrak yang telah berlaku, meliputi :
1.     Program keamanan
2.     Prosedur pengaduan/disiplin
3.     Pelayanan kesehatan/medis
4.     Administrasi kompensasi
5.     Administrasi pengupahan
6.     Administrasi tunjangan
7.     Rencana pensiun
8.     Hubungan kerja

v Management Performansi: melakukan suatu bentuk evaluasi yang berguna untuk mengetahui perkembangan perusahaan, dengan cara membuat suatu penilaian baik di dalam maupun di luar lingkup perusahaan, dengan menilai mengenai produktifitas, sistem management, dan juga melalui kepuasan klien. Contoh :
1.     Penilaian management/MBO
2.     Program produktifitas
3.     Penilaian difokuskan pada klien

v Pengembangan Pekerja dan Organisasi: mengadakan suatu bentuk pelatihan untuk seluruh karyawan di dalam perusahaan, agar kemampuan yang dimiliki oleh karyawan selalu terus berkembang, yang sangat berguna untuk kelancaran operasional maupun untuk kemajuan ataupun perkembangan perusahaan, dan juga agar tidak tertinggal dari perusahaan lain. Contoh :
1.     Pengembangan pengawasan/management
2.     Perencanaan / pengembangan karier
3.     Program pembinaan pekerja
4.     Pelatihan ketrampilan non management
5.     Program persiapan persiun
6.     Penilaian terhadap sikap pekerja

v Komunikasi dan Hubungan Masyarakat: selalu menjalin komunikasi yang baik dengan semua karyawan ataupun masyarakat di sekitar perusahaan, agar dapat mengetahui apa ada kesulitan karyawan di dalam bekerja, dan juga berguna untuk menjalin hubungan yang baik dengan semua karyawan maupun masyarakat sekitar, agar dapat menciptakan kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan kerjasama yang baik antar pekerja dan juga kerjasama dari masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi, agar proses operasional/produktifitas dari perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Contoh :
1.     Sistem informasi SDM
2.     Komunikasi pekerja
3.     Penelitian SDM
4.     Kegiatan sosial.

2.     Fungsi dan Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari dua fungsi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional .

v Fungsi Manajemen (FM) : menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan kegiatan atau program serta persiapan bagi perusahaan sebelum dan sesudah perusahaan beroperasi, yang bertujuan untuk mempertahankan konsistensi serta kualitas perusahaan, yang meliputi :

1.     Fungsi Perencanaan : Menentukan/merencanakan terlebih dahulu program yang akan dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, agar kegiatan/program yang dilakukan benar-benar langsung mengarah pada tujuan perusahaan.
2.     Fungsi Pengorganisasian\Organize : Merancang susunan dari berbagai hubungan antara jabatan, personalia, dan faktor-faktor fisik, yang sangat berguna bagi kelancaran operasioanal perusahaan.
3.     Fungsi Pengarahan (Actuating\Directing) : mengarahkan atau membina karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan, dan mengusahakan agar karyawan mau bekerjasama secara efektif
4.     Fungsi Pengkoordinasian : berkoordinasi/bekerjasama dengan jabatan lain guna membahas semua hal yang terjadi di dalam perusahaan, dan untuk mendapatkan jalan keluar apabila terjadi masalah, dan agar terjalin komunikasi atau hubungan yang baik antar jabatan di dalam perusahaan.
5.     Fungsi Pengendalian/Controlling : Mengamati dan membandingkan pelaksanaan dengan rencana yang telah dibuat dan mengoreksinya apabila terjadi penyimpangan, atau kalau perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah dibuat.

v Fungsi Operasional terdiri atas :

  1. Fungsi Pengadaan : Penentuan kriteria/mutu karyawan serta jumlah karyawan yang tepat, yang dibutuhkan untuk operasional perusahaan agar tidak sampai terjadi kebanyakan karyawan atau terjadinya pemecatan karena terlalu banyak karyawan, akan tetapi produktifitas perusahaan tidak maksimal dikarenakan mutu karyawan yang kurang bagus (menentukan keberhasilan rekruitmen melalui prosedur yang tepat).
  2. Fungsi Pengembangan : Untuk perbaikan efektivitas kerja dengan cara memperbaiki pengetahuan, ketrampilan maupun sikap karyawan melalui kegiatan pelatihan bagi seluruh karyawan sesuai dengan bidang mereka masing-masing, agar mutu karyawan terus meningkat.
  3. Fungsi Pemberi Kompensasi : suatu bentuk balas jasa dari perusahaan kepada karyawan, berwujud uang atau yang lainnya sesuai dengan pengorbanan/kontribusi karyawan bagi perusahaan. Upah adalah bagian dari kompensasi, dapat pula berbentuk fasilitas-fasilitas lain yang dapat dinilai dengan uang. Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan loyalitas kerja karyawan, karena dengan perusahaan menghargai karyawan, maka karyawan juga akan menghargai dan loyal dengan perusahaan yang sangat berguna untuk mencegah terjadinya mogok kerja ataupun menurunnya kualitas kerja/produksi dari karyawan yang tentu saja dapat merugikan bagi perusahaan.
  4. Fungsi Integrasi : Tercapainya sinergi antara karyawan dan perusahaan untuk tujuan masing-masing yang berbeda. Karena dengan karyawan yang memiliki kualitas kerja yang baik, maka perusahaan akan menjadi maju dan berkembang, dan juga menguntungkan bagi karyawan yaitu karyawan mendapatkan gaji yang tinggi dan pekerjaan yang terjamin. (Teori kebutuhan Maslow dan motivasi XY Mc Gregor dan Mc Lelland)
  5.  Fungsi Pemeliharaan : Perusahaan memelihara kemampuan dan sikap karyawan melalui program pemberian pelayanan, agar dapat menciptakan SDM yang berkualitas dari segala sisi, yang juga berguna untuk membentuk citra suatu perusahaan di kalangan masyarakat luas.
  6. Fungsi Keselamatan dan Kesehatan : Setiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja.
  1. Fungsi Penelitian Individu dan Perusahaan: Dalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.



v Peran Manajemen Sumber Daya Manusia :

A.   Konsultan Internal/Counseling Role : Dalam peran ini, departemen sumber daya manusia berperan sebagai konsultan internal yang bertugas mengumpulkan informasi, menentukan permasalahan, menentukan solusi atas masalah tersebut, dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi oleh perusahaan. Peran departemen sumber daya manusia ini nampak dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation, program pelatihan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini, departemen sumber daya manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil keputusan.
B.   Service Role/Pelayanan : Dalam peran ini departemen sumber daya manusia melakukan aktivitas yang memberikan pelayanan secara langung kepada pihak manajer. Sebagai contoh antara lain penarikan, pelatihan orientasi, melakukan pencatatan, dan melaporkan pekerjaan.
C.   Control Role/Pengaturan : Dalam melaksanakan peran ini, departemen sumber daya manusia bertugas untuk mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Departemen sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber daya manusia melalui kebijakan tersebut, sehingga departemen sumber daya manusia berperan sebagai wakil pihak top management perusahaan. Dengan adanya berbagai peraturan, peran ini semakin penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama, hubungan tenaga kerja, dan kompensasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar